MENINGKATKAN KEWASPADAAN BERSAMA ” PENYAKIT “ PANCASILA

MENINGKATKAN KEWASPADAAN BERSAMA ” PENYAKIT “ PANCASILA 
Memang tidak ada seorang dokter manapun didunia ini yang mendeteksi adanya penyakit pancasila. Ini hanyalah istilah saja untuk menunjukkan bahwa ada paham dan ajaran yang memang bisa saja bertentangan dengan Pancasilayang bagaikan penyakit telah ada didepan mata. Tidak kelihatan memang, tetapi dapat kita rasakan. Bagaikan penyakit, kalau kondisi kita kurang fit, sehat, penyakit itu bisa menyerang tubuh kita, yang akhirnya kita bisa sakit, sebagian atau keseluruhan atau bahkan bisa mati karena serangan penyakit itu. Demikian pula dengan NKRI, apabila kita kurang waspada terhadap pahan atau idiologi yang ada disekitar kita , NKRI dapat tumbang. Benarkah ada paham/idiologi yang siap menyerang atau berlawanan dengan NKRI, Pancasila dan Kebhinnekatunggal ikaan ? Adakah Paham , ajaran , kebiasaan , sikap atau idiologi manakah yang sedang mengincar eksistensi Pancasila ? Kini telah harus menjadi kewaspadaan bersama minimal 26 penyakit Pancasila
1. Propinsialisme ,paham yang mengutamakan daerah atau propinsinya dan tidak mempedulikan propinsi atau daerah lainnya.Ini jelasakan merusak persatuan dan 
kesatuan
2. Atheisme , ajaran atau paham yang tidak mengakui adanya Tuhan (Theos) yang berlawanan dengan sila ketuhanan yang mahaesa.
3. Materialisme,Ajaran yang mementingkan materi dalam hidup ini, sehingga tidak menerima konsep roh,jiwa dan Tuhan.NKRI sangat menekankan keseimbangan dan harmoni baik materiil maupun spiritual, jasmani maupun rohani.
4. Sekularisme, paham yang mengajarkan bahwa urusan-urusan negara haruslah dipisahkan dengan agama. Jelas hal ini berlawanan dengan sila pertama Pancasila maupun Pasal 29 ayat 1 UUD 1045, Negara berdasarkan atas ketuhanan yang mahaesa.
5. Individualisme, ajaran yang mengutamakan atau menjunjung tinggi kepentingan perseorangan atau individu dalam kehidupan ini.
6. Elitisme, ajaran yang mengutamakan orang-orang elit atau golongan tertentu dalam pergaulan hidupnya, berlawanan dengan sila ke lima , sikap hidup sederhana.
7. Ekstrimisme, sebuah doktrin atau sikap politik dalam menyerukan aksi dengan segala cara kekerasan untuk mencapai tujuannya.
8. Sukuisme,paham yang memandang suku bangsa nya atau kelompok sukunya lebih baik, lebih berkualitas, lebih hebat daripada suku yang lain.Hal ini dapat memecahbelah persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga.
9. Primordialisme , Rasa cinta yang berlebihanterhadapapa yang dibawa sejak kecil yang menyangkut tradisi,kepercayaan , adat istiadat,apapun yang ada di lingkungannya.
10. Chaufinisme, sikap nasionalisme sempit yaitu mencintai bangsanya secara berlebihan dengan menjelekkan bangsa lainnya.
11. Terorisme, serangan-serangan yang terkoordinasi ,tak berperikemanusian dantak memiliki dasar hokum oleh karenanya pelakunya perlu mendapat hukuman yang sangat berat.
12. Diskriminatif , sikap membedakan seseorang dengan yang lain menyangkut suku, agama/kepercayaan, ras, golongan, kondisi fisik dan kharakteristik tertentu
13. Konsumerisme , sikap hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri, perilaku boros yang mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.
14. Bapakisme atau ABS , sikap atau hubungan pemimpin dan bawahan yang menerapkan pola hubungan bapak anak dengan sikap mengagungagungkan bapaknya tanpa melihat kekurangannya.Sikap memberikan semua informasi dari bawah selalu ABS (asal bapak senang), mungkin karena takut kalau memberikan data yang jelek atau buruk meskipun riil, dianggap tidak bisa bisa melaksanakan tugas. Pada akhirnya data yang masuk ke pusat jadi tidak valid atau tidak menggambarkan kondisi riil sebenarnya.
15. Hedonisme , sikap atau anjuran bahwa tujuan hidup ini adalah kenikmatan,memuja kenikmatan dalam hidupnya. Sering mereka menganut semboyan “Muda foya-foya tua kaya raya, mati masuk surge”. 
16. Liberalisme, paham yang mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan atas dasar kebebasan berpikir bagi para individu agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya itu sebebas mungkin dengan menolak pembatasan dari agama maupun pemerintah.
17. Sosialisme, ajaran atau paham yang sangat menekankan kepemilikan social, kepemilikan umum, kepemilikan Negara atau gabungan dari semuanya itu dengan mengabaikan kepentingan individu.
18. Radikalisme , paham atau aliran yang menginginkan perubahan social politik dengan cara-cara kekerasan dan mendalam , mendasar (Radic berarti akar)
19. Pantheisme, suatu posisi yang menganggap Alam Semesta identik dengan keTuhanan. Tuhanitu Esa adalah alam semesta itu sendiri. Panteisme merupakan konsep ketuhanan yang non personal.
20. Glamorisme , Sikaphidup yang jauh dari kesederhanaan, yang meginginkan segala sesuatu yang serba gemerlapan, mewah dan mahal yang sering menjadi daya tarik kaum muda. 
21. Tawuran, pertarungan antara geng sekolah atau masyarakat yang disebabkan karena masalah tertentu,biasanya dilakukan secara bersama-sama sehingga akhibatnya cukup beragam cedera, kematian, harta benda rusak atau kebakar.
22. Narkoba atau napza . Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Narkoba merupakan senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu, Penyalahgunaan obat sangat merendahkan martabat kemanusiaan . Jelas bertentangan dengan sila ke dua Pancasila
23. Senkretisme ,Gerakan ini mencampurkan pelbagai ajaran agama, yang biasanya pada intinya mengajarkan bahwa manusia pada dasarnya adalah jiwa yang terperangkap di dalam alam semesta . Dalam pandangan tertentu sinkretisme akan sangat menjerumuskan manusia karena tidak sesuai dengan agama dan kepercayaannya, dan cenderung membuat orang menjadi bingung dan bimbang.
24. Cuek isme, sikap masa bodoh, sikap tidak mau tahu apa yang terjadi di sekitarnya, sikap yang kurang peduli , tidak adanya sikap tenggang rasa.
25. Korupsi, menghancurkan bersama dengan berbagaicara entah uang, waktu yang ada demi memperkaya atau kepentingannya sendiri, maupun kelompoknya.Korupsi uang, korupsi waktu,korupsi barang dan sebagainya
26. Premanisme ,
Kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.
Contoh: Preman di terminal bus yang memungut pungutan liar dari sopir-sopir, yang bila ditolak akan berpengaruh terhadap keselamatan sopir dan kendaraannya yang melewati terminal,Preman di pasar yang memungut pungutan liar dari lapak-lapak kaki lima, pejabat yang melakukan pungli dengan cara-cara menekan korban.
Mungkin masih banyak penyakit Pancasila yang belum kami sebutkan, yang sangat diperlukan bagi kita semua adalah kewaspadaan dan kejelian melihat fenomena yang ada dimasyarakat kita, individu maupun kelompok.Penyakit bisa dihindari atau disembuhkan manakala orang tahu ada penyakit, mau berusaha supaya sembuh, menjaga kesehatan, membiasakan hidup sehat. Demikian penyakit Pancasila bisa dihindari bila kita bangsa Ini menyadari bahwa Pancasila itu sangat penting di NKRI ini. Maka bila ada penyakit Pancasila segera diberantas bersama, penyakit yang mana,bila sudah terdeteksi segeralah ditangani. Dan mulailah dengan hidup yang sehat, hidup dengan cara ber Pancasila , menghayati, mengamalkan nilai Pancasila yang sah dan benar. Semoga !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANCASILA DALAM ‘TRI PRAKARA’

MANUSIA MONOPLURALIS

TRIDHARMA PERBURUHAN, SEBUAH HUBUNGAN PERBURUHAN PANCASILA